Kerukunan Umat Beragama



Kerukunan Umat Beragama

A.    PENGERTIAN

Kerukunan adalah istilah yang dipenuhi oleh muatan makna “baik” dan “damai”. Intinya, hidup bersama dalam masyarakat dengan “kesatuan hati” dan “bersepakat” untuk tidak menciptakan perselisihan dan pertengkaran.
Dan adanya sifat toleransi sesama agama, yaitu bersifat Toleransi dapat diartikan sebagai sikap menenggang,membiarkan,membolehkan,baik berupa pendirian ,kepercayaan, dan kelakan yang dimiliki seseorang atas yang lainnya Dengan kata lain toleransi adalah sikap lapang dada terhadap prinsip orang lain.
Sikap toleransi telah diletakkan sejak saat-saat awal Nabi Muhammad SAW membangun Negara Madinah ,karena melihat kenyataan akan adanya pluralitas disana. Pluralitas yang dihadapi Nabi tidak hanya karena perbedaan etnis semata, namun juga perbedaan yang disebabkan agama. Nabi Muhammad SAW. berinisiatif membangun kebersamaan dengan yang berbeda agama.
Sikap Toleransi/Perwujudan sikap lapang dada :
1.      Sikap saling menahan diri terhadap ajaran, keyakinan dan kebiasaan golongan agama lain yang berbeda atau mungkin berlawanan dengan ajaran ,keyakinan dan kebiasaan sendiri.
2.      Sikap saling menghormati hak orang lain untuk menganut dengan sungguh –sungguh ajaran agamanya.
3.      Sikap saling mempercayai atas itikad baik pihak agama lain.
4.      Perbuatan yang di wujudkan dalam Usaha .



B.    Manfaat Kerukunan Antar Umat Beragama

·         Kerukunan merupakan kebutuhan bersama yang tidak dapat dihindarkan di Tengah perbedaan. Perbedaan yang ada bukan merupakan penghalang untuk hidup rukun dan berdampingan dalam bingkai persaudaraan dan persatuan

·         Kesadaran akan kerukunan hidup umat beragama yang harus bersifat Dinamis, Humanis dan Demokratis, agar dapat ditransformasikan kepada masyarakat dikalangan bawah sehingga, kerukunan tersebut tidak hanya dapat dirasakan/dinikmati oleh kalangan-kalangan atas/orang kaya saja. Karena, Agama tidak bisa dengan dirinya sendiri dan dianggap dapat memecahkan semua masalah. Agama hanya salah satu faktor dari kehidupan manusia.

·         Umat Beragama Diharapkan Perkuat Kerukunan Jika agama dapat dikembangkan sebagai faktor pemersatu maka ia akan memberikan stabilitas dan kemajuan Negara. antar-umat beragama dapat memperkuat kerukunan beragama dan menjadikan agama sebagai faktor pemersatu dalam kehidupan berbangsa. "Sebab jika agama dapat dikembangkan sebagai faktor pemersatu maka ia akan memberikan sumbangan bagi stabilitas dan kemajuan suatu negara,"

·         Adanya rasa saling menghargai dan membuat damai antar agama islam dan agama lainnya. Sifat Toleransi yang bisa menghargai agama islam dan agama lainnya.

·         Agama perlu segi-segi lainnya, termasuk ilmu pengetahuan dan juga filsafat. Yang paling mungkin adalah mendapatkan pengertian yang mendasar dari agama-agama tersebut.



C.     KENDALA ATAU MASALAH

·         Rendahnya Sikap Toleransi
Masing-masing agama mengakui kebenaran agama lain, tetapi kemudian membiarkan satu sama lain bertindak dengan cara yang memuaskan masing-masing pihak. Yang terjadi hanyalah perjumpaan tak langsung, bukan perjumpaan sesungguhnya. Sehingga dapat menimbulkan sikap kecurigaan diantara beberapa pihak yang berbeda agama, maka akan timbullah yang dinamakan konflik. 

·         Kepentingan Politik
kekacauan politik yang ikut memengaruhi hubungan antaragama dan bahkan memorak-porandakannya. Contohnya pada Negara Palestina dan Israel yang bisa menyebabkan pertumpahan darah.

·         Sikap Fanatisme
Pandangan-pandangan semacam ini tidak mudah dikikis karena masing-masing sekte atau aliran dalam agama tertentu, misalnya memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang agamanya dan terkadang bertentangan. Bisa menyebabkan permusuhan atau debat yang bisa menimbulkan rendahnya sikap Toleransi

D.    SOLUSI
·        Dialog Antar Pemeluk Agama
Adanya dialog terhadap beberapa pemeluk agama yang bisa mengambil sisi positifnya dan meluruskan masalah dan menjadikan solusi bersama yang bertekad untuk memajukan kesejahteraan sosial dan kesejahteraan untuk Negara itu sendiri

·        Bersikap Optimis
Untuk menuju sikap terbuka, saling pengertian dan saling menghargai antaragama, saya kira kita tidak perlu bersikap pesimis. Sebaliknya, kita perlu dan seharusnya mengembangkan optimisme dalam menghadapi dan menyongsong masa depan



E.     KESIMPULAN DAN SARAN
Dari pembahasan dapat di simpulkan bahwa kerukunan agama bisa menjadi kacau karena bersifat Rendahnya Sikap Toleransi, Kepentingan Politik, dan Sikap Fanatisme.
Adapun solusi untuk menghadapinya, adalah dengan melakukan Dialog Antar Pemeluk Agama dan menanamkan Sikap Optimis terhadap tujuan untuk mencapai kerukunan antar umat beragama.

Menurut saya harus ada sikap toleransi terhadap pemeluk agama lain yang bisa membuat perdamaian yang bisa membuat menjadi sifat yang positif bagi semua.
DAFTAR PUSTAKA
·         http://Wikipedia.com
·         http://google.com










Komentar